MASA
– MASA PERKEMBANGAN MANUSIA
(PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK)
KELOMPOK
1
DISUSUN OLEH RAHMAWATI
DEWI
KELAS
: ADMINISTRASI PERKANTORAN B ( AP B )
2016
MASA-MASA
PERKEMBANGAN MANUSIA
I.
PERKEMBANGAN MASA PRANATAL
A.
Pengertian
Periode
prenatal adalah periode yang pertama dilalui oleh setiap individu dan yang
paling singkat dari periode sebelumnya. Periode ini mulai pada saat pembuahan dan berakhir pada saat kelahiran yang
berlangsung 270 sampai 280 hari atau sembilan bulan.
Bagaimanakah proses terjadinya kehidupan baru ini?
Kehidupaan dimulai ketika bersatunya sel seks pria yang
disebut dengan spermatozoa dengan sel-sel wanita yang disebut indung telur
(ovarium). Masing-masing sel seks mengandung dua puluh tiga kromosom yang
berpasangan sedangkan yang tidak berpasangan mungkin mengandung kromosom X atau
Y, sedangkan pada indung telur terdapat dua puluh tiga pasang kromosom X. Bila
sel telur bersatu dengan benih atau sperma yang mengandung kromosom X maka akan
terjadilah anak perempuan. Tetapi bila sel telur bersatu dengan benih atau
sperma yang mengandung kromosom Y maka akan terjadilah anak laki-laki.
B.
Masa Pranatal
Sejak
pembuahan sampai akhir minggu kedua disebut zigot. Zigot baru berupa kepala
peniti, berjalan dari tuba fallopi turun ke uterus, dan terjadilah banyak
pembelahan menjadi lapisan luar dan lapiasan dalam, setelah sepuluh hari
tertanam di uterine. Akhir minggu
kedua sampai dengan akhir bulan kedua disebut periode embrio. Embrio adalah
manusia dalam bentuk kecil. Pertumbuhan dimulai dari kepala, berikutnya bagian
tubuh yang penting terbentuk. Embrio mulai terbentuk dengan gerakan-gerakan spontan
dari anggota tubuh, berat tubuh mencapai 1 ¼ ons dan panjangnya 1 ½ inci
Pada akhir bulan kedua sampai lahir, bagian-bagian tubuh
sudah terbentuk, baik dalam bentuk/rupa maupun perubahan actual. Akhir bulan
ketiga, organ dalam cukup berkembang seperti denyut jantung. Sedangkan akhir
bulan kelima organ-organ tubuh telah menempati posisi hampir seperti orang
dewasa. Janin mulai bergerak-gerak mulai pada minggu ke delapan belas dan dua
puluh sampai pada bulan kesembilan gerakannya makin lama makin cepat, dengan
gerakan menggelinding dan menendang.
Tahap-tahap
dalam perkembangan pranatal secara terperinci sebagai berikut:
- Minggu ke-1 Ovum yang telah dibuahi akan turun melalui tuba fallopi menuju ke uterus .
- Minggu ke-2 Embrio melekatkan dirinya pada dinding uterus dan berkembang dengan cepat.
- Minggu ke-3 Embrio mulai berbentuk, bagian kepala dan ekor dapat dibedakan dan jantung sederhana mulai berdenyut.
- Minggu ke-4 Permulaan pembentukan daerah mulut, saluran pencernaan dan hati. Jantung mulai berkembang dengan pesat serta daerah kepala dan otak mulai dapat dibedakan.
- Minggu ke-6 Tangan dan kaki mulai terbentuk, namun lengan masih terlalu pendek dan tumpul untuk saling bertemu, hati mulai membentuk sel darah merah.
- Minggu ke-8 Panjang embrio sekitar 1 inci. Wajah, mulut, mata dan telinga mulai mempunyai bentuk yang jelas. Pertumbuhan otot dan tulang dimulai.
- Minggu ke-12 Panjang janin sekitar 3 inci. Ia mulai membentuk seorang manusia, walaupun perbandingan kepala terlalu besar. Wajah mempunyai profil seperti bayi. Kelopak mata dan kuku mulai terbentuk, dan jenis kelamin dapat dibedakan dengan mudah. Susunan saraf masih sangat sederhana.
- Minggu ke-16 Panjang janin sekitar 4,5 inci. Gerakan yang dilakukan janin sudah mulai dirasakan oleh ibu. Kepala dan organ-organ dalam tubuh berkembang dengan pesat. Perbandingan bagian-bagian tubuh mulai menyerupai bayi.
C.
Masalah-masalah pada masa prenatal
Masalah-masalah yang
dapat berpengaruh terhadap janin yang ada dalam rahim si Ibu adalah :
a. Bahaya
fisik : segala sesuatu yang dialami janin didalam rahim dan dalam proses
kelahirannya seperti cukup tidaknya makanan di dalam uterine, infeksi atau
luka-luka pada waktu lahir, hal ini tidak kurang pentingnya dengan factor
keturunan. Hal-hal yang dapat membahayakan secara fisik antara lain : Malnutrisi
ibu, usia ibu, jenis pekerjaan tertentu, ketidakteraturan perkembangan,
kelahiran lambat, keguguran.
b. Bahaya
psikologis antara lain : kepercayaan tradisional, tekanan yang dialami
ibu, sikap-sikap yang kurang menyenangkan dari pihak orang-orang yang berarti. Ada
beberapa sikap kurang menyenangkan yang umum kepada anak yang belum
lahir, seperti : anak tidak diinginkan, belum menghendaki anak pada saat ini,
lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu, konsep anak impian, tidak
menginginkan anak kembar, menginginkan pengguguran atau aborsi, penghinaan
kepada anak. Hal ini semua mempengaruhi sikap si ibu terhadap bayi yang belum
lahir.
Bagaimanakah peran
lingkungan terhadap bayi yang belum lahir ? Jawabannya : dapat membantu
perkembangan dan dapat membahayakan seperti yang sudah diungkapkan di atas.
Masalahnya lingkungan seperti apa yang harus diciptakan untuk bayi yang
belum lahir ? Bayi yang belum lahir perlu diberikan rangsangan-rangsangan
seperti : memperlakukan bayi yang belum lahir seakan-akan sudah dapat
berbicara, memperdengarkan musik klasik ketika bayi berumur lebih dari empat
bulan, ,menciptakan, mengkondisikan lingkungan yang menyenangkan untuk si
Ibu yang sedang hamil, sehingga kehamilan tidak dianggap sesuatu
yang mengganggu, dan mempersiapkan si Ibu agar memiliki pandangan bahwa
mengasuh bayi adalah sesuatu yang mengasyikan.
II.
PERKEMBANGAN MASA BAYI
A.
Pengertian masa bayi
Masa
bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang
sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi
emosi terbentuk. Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi
baru lahir,
Masa bayi disebut juga
:
a.
Masa dasar yang sesungguhnya
b. Masa dimana perubahan dan perubahan Berjalan pesat
c.
Masa berkurangnya ketergantungan
d.
Masa meningkatnya individulitas
e. Masa permulaan berkembangnya penggolongan peran seks
f.
Masa yang menarik
g.
Masa permulaan kreativitas
h.
Masa berbahaya
B. Aspek-aspek yang berkembang
pada masa bayi adalah :
1.
Fisik
Pada masa bayi perkembangan fisik secara
jelas dapat diamati, pada enam bulan pertumbuhannya terus bertambah dengan
pesat. Tahun pertama peningkatan lebih kepada berat dan tinggi. Selama tahun
kedua terjadi penurunan. Selain itu yang berkembang adalah proporsi, tulang,
otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan syaraf dan organ perasa.
2. Psikologis
Secara
psikologis pada masa bayi terjadi pembentukan pola-pola fundamentalis dan
kebiasaan-kebiasaan mengenali wajah orang-orang yang berarti bagi dirinya.
Mulai merasakan sentuhan ‘touching’ oleh orang-orang tertentu. Menurut Piaget
anak sampai dengan umur + 2 tahun belum nampak adanya mediasi dalam arti
‘aktivitas pikir yang intern’. Semua tingkah laku anak harus dipikir sebagai
hal yuang diterima secara sensori dan suatu reaksi yang motorik saja. Oleh
karena itu Piaget membedakan dua tahap perkembangan intelegensi pada manusia
yaitu sensori motor (sejak lahir sampai 2 tahun) dan tahap konseptual (usia 2 tahun
sampai dewasa).
3. Motorik
Perkembangan masa bayi pada aspek
motorik ini dapat diamati dan terlihat reaksi-reaksi spontan yang berulang
dilakukan dan tidak dikoordinir. Namun
lama kelamaan terjadi secara efektif. Hal ini terlihat pada merangkak, Berjalan
dan memainkan benda-benda. Perkembangan motorik terlihat
adanya arah.
4.
Perkembangan Bicara
Sebelum mampu berbicara bayi lebih
dahulu dapat mengerti apa yang dikatakan tanpa dapat bereaksi dengan kata hanya
dengan ekspresidan gerakan. Oleh
karena itu mimik dan ekspresi bayi juga dapat dimengerti setealh usia tiga
bulan. Menurut Terman dan Merril rata-rata bayi dapat bereaksi terhadap
perintah-perintah pada usia kurang lebih dua tahun. Rata-rata bayi belajar
menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pada usia tahun-tahun pertama
yang disebut dengan komunikasi pra bicara. Bentuk-bentuk pra bicara tersebut
adalah menangis, berceloteh, isyarat , ungkapan-ungkapan emosi.
5. Perkembangan
Emosi
Pada bayi terdapat pola emosi tertentu
yang bersifat umum seperti kemarahan (menjerit, meronta, menendang, mengibaskan
tangan, memukul), ketakutan (takut terhadap ruang gelap, temapt tinggi,
binatang dan lain-lain), rasa ingin tahu tentang mainan baru, menjulurkan
lidah, membuka mulut, memegang, melempar, membolak balik), kegembiraan
(tersenyum, tertawa, menggerakan lengan serta kakinya), afeksi (memeluk mainan
kesayangannya, mencium barang-barang kesayangannnya).
6.
Perkembangan Kognitif
Perkembangan
konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan orang-orang. Piaget
menamakan tahap perkembangan ini tahap ‘sensomotorik’ dalam perkembangan
konsep. Pada akhir masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi
kalimat sederhana yang dimulai dengan ‘siapa’ ‘apa’ dan ‘dimana’.
7.
Perkembangan Moral
Bayi belum memiliki nilai dan suara
hati. Lambat laun bayi mempelajari kode moral dari orang tuanya dan orang-orang
yang dekat dengannya. Bayi menilai benar atau salah suatu perbuatan berdasarkan
kesakitan atau kesenangan yang dirasakannya.
C.
Masalah-masalah dalam periode bayi
Masalah-masalah
yang dapat membahayakan secara fisik dan yang perlu menjadi perhatian orang tua
dan lingkungannya adalah ; kematian, penyakit, kecelakaan, kurang gizi, menjadi
gemuk.Masalah-masalah yang berhubungan dengan psikologis perkembangan motorik,
bahaya dalam berbicara dan bahaya emosi (kurangnya kasih sayang, tekanan serta
takut dan marah, kasih sayang yang berlebihan serta emosi yang kuat) dan bahaya
sosial serta bahaya bermain, pengertian, moralitas, hubungan keluarga dan
perkembangan kepribadian.
D.
Peran lingkungan terhadap perkembangan bayi
Seorang
bayi dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, belum dapat makan, baru punya
reflek menghisap dan menelan. Sebagaimana terlihat pada aspek-aspek
perkembangan, tampak bahwa peranan lingkungan sangat penting sekali.
Keluarga
adalah lingkungan yang pertama dan utama yang diharapkan dapat :
1.
Memberikan
rangsangan agar sensomotoriknya dapat bereaksi.
2.
Memperhatikan
kesehatan dan gizi karena bayi belum dapat menolong diri sendiri.
3.
Menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk berkembangnya kemampuan berbicara.
4.
Memberikan model tentang konsep moral
dan nilai yang benar dan salah.
5.
Memberikan
pujian atas kemajuan yang mereka capai.
6.
Memberikan
kebiasaan bermain yang konstruktif.
III.
PERKEMBANGAN MASA AWAL DAN AKHIR ANAK
ANAK
A.
Perkembangan Fisik
1.
Pertumbuhan dan perubahan fisik
a. Tinggi dan berat badan :
struktur dan system tubuh
Tinggi badan
ditentukan oleh faktor keturunan (ras, factor gizi, kesehatan , jenmis
kelamin dan perbedaan individual, selama masa kanak-kanak, tubuh anak akan
mengalami perubahan, selain tinggi badan berat badan pun dipengaruhi oleh
berbagai factor seperti gizi, kesehatan dan factor individual. Pada masa ini
anak slealu ingin mengetahui apa yang ada di dalam tubuhnya dan apa yang
dikerjakan oleh tubuhnya. Tidak semua anak tumbuh secara normal. Ada
diantaranya mereka yang sangat kecil atau kerdil yang disebabkan oleh factor
congenital (genetic/ada masalah dalam masa praantara) atau oleh problem-problem
fisik. Perubahan bentuk tubuh yang meliputi perubahan dalam perototan dan
pertulangan dapat mengakibatkan mereka bertambah kuat, tulang mengeras, memberi
bentuk pada tubuh, kematangan otak serta system syaraf pertumbuhan dan
perkembangan otak besar dan otak kecil, peningkatan kapasitas system pernafasan
dan sirkulasi darah, meningkatkan kebugaran tubuh dan imunitas.
b.
Pertumbuhan otak
Salah
satu yang terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini
adalah pertumbuhan otak dan system syaraf. Otak dan kepala merupakan bagian
yagn tumbuh paling cepat. Meningkatnya ukuran otak disebabkan oleh peningkatan
jumlah dan ukuran syaraf-syaraf dalam, dan diantaranya bagian-bagian otak.
Peningkatan ukuran otak disebabkan oleh peningkatan mielinisasi yaitu proses
dimana sel-sel syaraf dilapisi dan diisolasi oleh sebuah lapisan sel-sel lemak,
efeknya dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan penyaluran informasi melalui
system syaraf. Mielinisasi penting bagi pendewasaan anak, peningkatan
kematangan otak dikombinasikan untuk memperoleh pengalaman dan pemunculan
kemampuan kognitif.
c.
Persepsi visual
Kematangan
penglihatan juga meningkat pada usia prasekolah dan otot-otot mata sudah
berkembang di akhir usia prasekolah. Hal ini memungkinkan anak menggerakan
matanya untuk melihat sederatan huruf-huruf, memusatkan penglihatan dan
mempertahankan perhatiannya untuk jangka waktu cukup lama.
2.
Perkembangan Motorik
Ciri
utama anak usia prasekolah adalah bergerak, seluruh waktunya digunakan untuk
bergerak. Gerakan yang pertama dikenal sebagai ketrampilan gerakan kasar atau
gross motor skills dan yang kedua adalah keterampilan gerakan halus atau fine
motor skills. Kedua macam gerakan ini memungkinkan anak untuk bermain sepanjang
waktu. Karena itu masa usia prasekolah disebut juga sebagi masa bermain.
a.
Keterampilan gerakan kasar
Keterampilan
gerakan kasar yang dimiliki oleh setiap anak berbeda, berkembang secara
bertahap disesuaikan dengan umur. Namun kegiatan bergerak yang tertinggi dari
seluruh masa rentang kehidupan manusia pada usia 3 tahun, karena pada usia ini
umumnya anak menyukai gerakan sederhana seperti meloncat-loncat, melompat, lari
bolak-balik.
Gerakan
kasar berbeda dengan resivitas menurut Eilb Elbesfelt 1989, Smith 1989, gerakna
kasar dilkakukan dengan senang, tersenyum tetapi agresivitas biasanya gerakan
disertai dengan baku hantam, cemberut, dan sikap bermusuhan.
b.
Keterampilan gerakan halus
Tahap gerakan halus adalah sebagai berikut :
Tahap usia 3 tahun
: gerakannya
seperti bayi, kemajuannya hanya bisa menggunakan jempol dan jari telunjuk.
Tahap usia 4
tahun : lebih
sempurna, sudah 2-3 jari
Tahap usia 5 tahun
: lebih sempurna
lagi, bahkan sudah ada koordinasi antara gerakan motorik dan
mata.
c.
Kecenderungan atau Kidal
Kidal atau tidak, baru bisa
diketahui pada usia 2 – 5 tahun. Masih ada pandangan kidal tidak baik sehingga
anak kidal dipaksa untuk menggunakan tangan kanan. Penyebab
kekidalan adalah factor genetic, factor keturunan, pengalaman.
3.
Nutrisi
Anak
memerlukan nutrisi yang banyak untuk pertumbuhan, nutrisi baik perkembangan
juga baik. Yang harus dipikirkan dalam pembentukan kebiasaan makan berbagai
macam makanan yang bergizi karena akan mempengaruhi pertumbuhan tulang, bentuk
tubuh dan kerentanan penyakit sehingga dari kecil harus dibiasakan makan sayur,
buah, daging, telur dan beras atau gandum sebagai sumber energi. Pada anak yang
mengalami kegemukan (tapi belum obesitas, gemuk luar biasa) tidak dianjurkan
untuk diet tapi dilakukan secara perlahan dengan cara mengurangi porsi tapi
tidak meninggalkan syarat 4 sehat 5 sempurna.
4.
Kesehatan dan Penyakit Kanak-kanak
Salah
satu ukuran kesejahteraan bangsa ditentukan oleh angka kematian anak balitanya,
karena pada anak usia ini rentan terhadap pelbagai penyakit. Penyakit-penyakit
biasa menghinggapi anak-anak usia pra sekolah adalah : Diare, campak, tetanus,
infeksi saluran pernafasan, kekurangan gizi, penyakit-penyakit lain yang fatal
juga dapat menimpa anak usia prasekolah ini adalah kelainan bawaan, kanker dan
penyakit jantung. Oleh karena itu program pendidikan kesehatan di Taman
Kanak-kanak perlu diberikan secara gamblang dan sederhana, serta mudah
ditangkap oleh anak usia prasekolah. Ada 3 hal yang perlu dikemukakan dalam
inti yaitu :
a.
Anak mampu mengidentifikasikan apakah ia merasa sehat atau sakit serta dapat
mengatakannya pada orang dewasa atau guru.
b. Tahu
dan dapat mengatakan kepada siapa ia harus meminta bantuan jika mengalami
gangguan kesehatan.
c.
Dapat berinisiatif untuk menggunakan bantuan jika mengalami gangguan kesehatan.
B.
Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget perkembangan
kognitif anak usai prasekolah berada pada periode praoperasional. Kemampuan
mengingat, mengenal dan meningkat kembali mengalami kemajuan pesat. Demikian
pula perkembangan bahasa.
1.
Berpikir Praoperasional
Ditandai
oleh pembentukan konsep-konsep yang stabil, munculnya kemampuan menalar,
egosentrisme mulai menguat dan kemudian melemah serta terbentuknya gagasan
yang sifatnya imaginatif.
Periode ini dibagi dalam 2 tahap :
a.
Tahap fungsi simbolik
Pada
masa ini kemampuan berpikir dikuasai oleh kemampuan berpikir simbolik dan
kemampuan mempresentasikan dunia sekitarnya secara mental.
Egosentrisme : ketidakmampuan seseorang
untuk membedakan antara pandangan sendiri dengan pandangan orang lain.
Animisme : pada masa
ini anak percaya bahwa benda yang bukan tergolong makhluk hidup mempunyai sifat
seperti makhluk hidup yang dapat berbuat.
Dolgin dan Behrend 1984 dan Bullock 1985 : “Anak yang
masih menggunakan animisme adalah anak yang pengetahuannya dan pengertiannya
belum lengkap belum mempunyai konsep yang umum tentang dunia.
b. Tahap berpikir intuitif pada anak
usia 4 s/d 7 tahun.
Berpikir intuitif : mengetahui tanpa menggunakan pikiran
yang rasional.
Selama rentang waktu ini anak masih berpikir primitif dan
selalu ingin mengetahui jawaban berbagai pertanyaan atau dapat dikatakan
sebagai cara berpikir pralogis (cara berpikir yang masih jauh jika dibandingkan
dengan standar berpikir orang dewasa).
Piaget : menyebut sebagai periode intuitif karena,
pada satu pihak anak yakin akan pengetahuan dan pengertiannya tetapi dilain
pihak ia sendiri tidak tahu mengapa ia menjawab demikian.
2.
Beberapa aspek lain dalam perkembangan kognitif anak usia prasekolah
a.
Perhatian
b.
Ingatan.
Berbicara untuk berkomunikasi
Anak
2,5 tahun : bicara makin lama makin relevan dengan ucapan orang lain.
Anak
3 tahun melakukan terobosan perhatian dalam berkomunikasi :
-
Anak berusaha mencari kejelasan dan membetulkan kesalahpahaman
-
Pengucapan dan tata bahasa mengalami kemajuan pesat.
-
Terjadi peningkatan penggunaan bahasa sebagai alat pengontrol.
Anak
usia 4 tahun : pengetahuan mengenai dasar-dasar konversasi.
-
Anak mampu mengalihkan percakapan sesuai dengan pengetahuan si pendengar.
-
Arti harfiah asli lagi satu-satunya petunjuk untuk pengertian.
-
Usul-usul kerjasama adalah hal yang umum.
-
Perselisihan dapat diselesaikan dengan kata-kata.
3.
Kreativitas
Kreativitas memegang peranan
yang penting. Keberhasilan seseorang banyak ditentukan oleh aspek itu karena
menggunakan daya kreasi, ia dapat menciptakan sesuatu yang unik lain daripada
yang lain. Sesuatu dapat disebut kreatif bila ia diluar kebiasaan, artinya
berani mengatasi hambatan tradisi dengan menggunakan pandangan-pandangan baru
diluar kebiasaan kita. Gagasan kreatif harus punya makna tahan pada waktu
artinya gagasan yang betul-betul kreatif walaupun awalnya tidak terlihat tapi
kelamaan akan terbukti dengan berjalan waktu.
Contoh : waktu Thomas Alfa Edison
menciptakanproyektor pembuat film banyak orang yang menganggap bahwa barang
tersebut tidak berguna dan hanya menghabiskan waktu baru kemudian setelah
beberapa waktu orang dapat memahami betapa pentingnya penemuan tersebut.
Kemampuan kreatif tidak dapat diramalkan dengan IQ. Orang yang punya IQ sama
seringkali berbeda dengan kreativitasnya. Menurut Guilford tes intelegensi
mengukur hasil berpikir konvergen, sedang kreatif mengukur hasil berpikir
divergen.
C.
Perkembangan Emosi dan Sosial
Perkembangan emosi dan sosial
anak usia prasekolah ditentukan oleh kualitas hubungan anak dan keluarga.
Gaya pengasuhan yang berbeda pada setiap orangtua akan
mempengaruhi.
a.
Kepribadian anak
b.
Kegiatan bermain
1.
Keluarga
Keluarga mempunyai beberapa fungsi antara lain :
-
Sebagai Unit Ekonomi
-
Sebagai pemeliharaan dan wadah sosialisasi bagi generasi baru
Hal-hal
yang mempengaruhi perkembangan emosi dan sosial dalam keluarga :
a.
Gaya pengasuhan
Gaya
pengasuhan orang tua, secara relatif stabil untuk jangka waktu yang cukup lama.
b.
Hubungan Antar Saudara
Hubungan anak dengan orangtua lebih positif dan
bervariasi dari pada dengan saudara kandung.
c.
Keluarga yang berubah
Tak
selalu keluarga utuh. Perceraian menyebabkan keluarga berubah. Kondisi-kondisi
yang membawa pengaruh terhadap perkembangan sosial anak :
1)
Ibu bekerja
Pengaruh
Ibu bekerja pada anak
Usia
Bayi 2 tahun
: Kelekatan dengan ibu menjadi berkurang atau hilang.
Usia
Prasekolah
: Menimbulkan problem perilaku
Usia SD –
Remaja
: Menjadikan anak mandiri
2)
Perceraian
Perceraian adalah peristiwa yang sangat emosional dan
membenamkan anak ke dalam konflik.
Kerugian yang diderita oleh anak sebagai akibat
perceraian :
a.
Absennya salah satu orangtua berarti hilangnya salah satu model.
b.
Kesulitan ekonomi akan mempengaruhi segala aspek perkembangan anak.
c.
Secara sosial anak mengalami ketidakdewasaan bersikap terlihat pada prestasi
sekolah yang menurun.
2.
Teman Sebaya
Salah
satu fungsi terpenting teman sebaya adalah sebagai sumber informasi dan bahan
pembanding di luar lingkungan keluarga.Melalui teman anak memperoleh umpan
balik tentang kemampuan yang dimilikinya.
3.
Bermain
Bermain
merupakan hal yang essensial bagi kesehatan anak. Adapun manfaat bermain adalah
:
-
Meningkatkan kerjasama, tanggung jawab.
-
Menghilangkan ketegangan
-
Meningkatkan perkembangan kognitif
-
Meningkatkan eksplorasi
-
Memperluas kesempatan bagi anak untuk mengobrol dan berinteraksi dengan teman
sebaya.
4.
Perkembangan Kepribadian
Tahap-tahap pada masa usia prasekolah yaitu :
a.
Jati diri adalah dimana anak merasa bahwa dirinya adalah miliknya sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Misalnya : Kasih saying dan
pujian yang diberikan oleh orangtua kepada anak akan membentuk jati diri yang
positif.
b.
Peran Jenis Kelamin, adalah salah satu harapan yang bersifat sosial tentang
bagaimana seseorang harus bertindak dan berfikir baik sebagai perempuan ataupun
sebagai laki-laki, misalnya : seorang anak laki-laki menginginkan benda dan
mainan laki-laki.
c.
Perkembangan moral, hal ini berkaitan dengan peraturan
dan kebiasaan yang seharusnya dilakukan oleh seseorang dalam rangka berhubungan
dengan orang lain. Perkembangan moral dapat terlaksana bila
:
a. Anak sudah mampu
berfikir tentang aturan yang menyangkut etika perbuatan.
b. Perilaku anak sesuai
dengan suasana dan lingkungan moral.
c. Anak merasa
bersalah apabila melanggar aturan yang telah ditetapkan, dan sebaliknya ia
merasa senang bila dapat melawan godaan.
5.
Disiplin
Disiplin
adalah suatu pembatasan yang dikenakan kepada anak dalam rangka pengasuhan dan
pendidikan anak, ada beberapa bentuk disiplin yang biasa diterapkan orang tua
yaitu :
a.
Disiplin dengan pemaksaan, disiplin ini dilaksanakan dengan cara :
hukuman fisik, pemaksaan dan kekuasaan secara langsung, mengurangi pemberian
materi, membatasi previllese.
b.
Disiplin tanpa paksaan, adalah konsekuensi disiplin terhadap perilaku anak. Ada
dua teknik disiplin yang tergolong jenis ini, yaitu ;
1). Tehnik disiplin yang berbentuk cinta-menolak.
Dalam hal ini orangtua tidak memberikan hukuman fisik melainkan dengan cara
: mengabaikan, menunjukan ketidaksenangan.
2). Tehnik Pembawa, yaitu tehnik mendisiplinkan
anak dengan cara memberi penjelasan atau alasan mengapa anak harus mengubah
tingkah laku mereka.
6.
Perluasan Pembinaan bagi anak usia prasekolah
Adapun
perluasan pembinaan bagi anak usia prasekolah mempunyai tahapan-tahapan sebagai
berikut :
a.
Bina keluarga balita.
b.
Tempat penitipan anak
c.
Taman bermain dan taman kanak-kanak
d.
Dapat dilakukan oleh orangtua dan guru Taman bermain dan Taman Kanak-kanak
untuk mengembangkan anak usia prasekolah.
Untuk
anak usia 4 s/d 5 tahun.
a.
Perkembangan sosial – emosional
Guru
memudahkan perkembangan kontrol diri anak dengan menggunakan teknik bimbingan
yang positif seperti modeling (memberi contoh yang baik).
Kepada
anak diberikan berbagai kemungkinan untuk mengembangkan keterampilan sosial
seperti bekerjasama.
b.
Perkembangan bahasa danminat baca – tulis
Anak
harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melihat betapa membaca dan menulis
itu mempunyai kegunaan yang luar biasa, anak dapat mengisntruksikan untuk
menulis nama, mengenal bunyi nama, dan mengidentifikasikan tulisan nama.
c.
Pengembangan Kognitif
Anak
mengembangkan pemahaman mengenai konsep tentang diri sendiri, orang lain, dan
dunia sekitarnya melalui pengamatan, dengan cara berhubungan dengan orang lain
dan dengan benda yang sebenarnya.
d.
Perkembangan Fisik
Setiap
anak diberi kesempatan untuk melatih otot-ototnya melalui berbagai kegiatan
seperti berlari, melompat dan latihan keseimbangan.
Setiap
hari anak diberi kesempatan untuk melatih otot-ototnya melalui aktivitas
bermain seperti main puzzle, papan pukul, melukis, memotong dan lain-lain.
e.
Perkembangan estetik
Setiap
hari anak diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaan estetik dan
apreasiasi mereka melalui kesenian dan musik.
f.
Motivasi
Rasa
ingin tahu yang secara alamiah ada dalam diri anak dan keinginan mereka untuk berbuat
segala sesuatu masuk akal, dapat dipergunakan untuk memotivasi dalam kegiatan
belajar.
Masa Akhir Anak-Anak
Periode
ini mulai sejak anak-anak berusia 6 tahun sampai dengan seksualnya matang,
Kematangan seksual ini sangat bervariasi baik antar jenis kelamin maupun antar
budaya yang berbeda. Masa ini
disebut juga masa anak sekolah. Anak-anak sudah lebih mandiri. Pada masa inilah
anak paling peka dan paling siap untuk belajar. Mereka haus akan pengetahuan
dan ingin selalu mengetahui dan memahami. Pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung, anak menjadi
lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat, dan lebih banyak belajar berbagai
keterampilan. Proses kognitif mereka sudah lebih logis dan tidak egosentris lagi. Anak
sudah lebih mampu berfikir, belajar, mengingat, dan berkomunikasi. Mereka juga
sudah dapat memperhitungkan berbagai aspek yang ada sebelum mengambil suatu
kesimpulan.
Salah satu kemampuan kognitif
yang berkembang pada saat ini adalah kemampuan melakukan konservasi (konsep
bolak-balik ; mampu memahami sesuatu ; misalnya air, banyak air akan tetap
sama, walaupun tempatnya berbeda-beda). Anak juga sudah memperlihatkan kemajuan
dalam konsep waktu, dan jarak, walaupun pemahaman mereka mengenai angka masih
terbatas. Pada masa ini kosa kata anak sangat meningkat dan mereka dapat menguasai
tata bahasa. Mereka juga sudah dapat belajar menguasai lebih dari satu bahasa
(multilingualisme). Secara formal mereka sudah dapat diajarkan membaca dan
menulis.
Perkembangan sosial anak mulai
meningkat yang ditandai dengan adanya pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai
kebutuhan ketentuan maupun peraturan-peraturan. Selain itu hubungan-hubungan
antara anak dengan keluarga, teman sebaya dan sekolah sangat mewarnai
perkembangan sosialnya. Perkembangan kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sosial dan kognitifnya. Hal ini akan membentuk persepsi anak
mengenai dirinya sendiri, dalam kompetensi sosialnya, dalam peran jenis
kelaminnya, dan dalam menegakan pendapatnya mengenai apa yang benar dan salah.
IV.
MASA REMAJA
Masa Remaja sering disebut dengan masa “puber”. Istilah “puber” dapat
dipakai untuk anak yang menunjukan prilaku yang menyulitkan orang lain.
Pubertas berarti kelaki-lakian dan menunjukan kedewasaan yang dilandasi oleh
sifat keaslian dan ditandai oleh kematangan fisik. Pada masa ini terlihat perubahan-perubahan jasmaniah
berkaitan dengan proses kematangan jenis kelamin. Terlihat pula adanya
perkembangan psikososial berhubungan dengan berfungsinya seseorang dalam
lingkungan sosialnya. Seorang anak
akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara yang mulai
berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara membesar
untuk seorang gadis. Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya
muncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-laki, biasanya lebih
lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas
Remaja adalah merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
di mana :
Ø Individu
berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya
sampai saat ini mencapai kematangan seksual.
Ø Individu
mengalami perkembangan psikologi, dan pola identifikasi dari anak menjadi
dewasa.
Ø Terjadi peralihan dari ketergantungan
sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
(Muangman,
yang dikutip oleh Sarlito, 1991:9)
Dari segi usia dan perubahan yang
terlihat, remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa
yakni antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Terdapat perbedaan yang menyolok antara remaja pria dan
remaja wanita. Hal ini disebabkan oleh perbedaan hormon. Hormon adalah
senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar buntu. Hormon beredar di dalam
darah guna mempengaruhi fisiologi dan perkembangan tubuh. Terdapat berbagai
hormon di dalam tubuh, misalnya hormon
pertumbuhan dan hormon seks.
Pada
masa kanak-kanak, produksi hormon seks rendah. Ketika mencapai remaja, di dasar
otak dilepaskan hormon yang mempengaruhi pembentukan hormone berikutnya.
1. Remaja pria
Adanya
hormon dan dasar otak memicu sel-sel khusus di dalam testes untuk memproduksi
hormon seks androgen. Hormon androgen
inilah yang berpengaruh baik secara fisiologis, anatomis maupun psikologis
(kejiwaan) remaja pria. Suara membesar, bulu-bulu tumbuh di wajah dan bagian
tubuh lain, testis dan penis tumbuh, otot-otot membesar. Produksi sperma
dimulai. Sperma yang berlebihan akan dibuang melalui mimpi basah.
2. Remaja wanita
Adanya
hormon dan dasar otak memicu sel-sel di dinding telur (ovarium) memproduksi hormon seks estrogen. Hormon estradiol
berpengaruh baik secara fisiologis, anatomis, maupun psikologis. Suaranya
nyaring, buah dada dan pinggul membesar, vagina dan rahim tumbuh, muncul
jaringan lemak bawah kulit, tumbuh rambut di pangkal paha dan mulai mengalami
menstruasi. mi semua merupakan tandat anda persiapan bereproduksi.
Pengaruh
Yang Terjadi Pada Perubahan Masa Pubertas.
Ada beberapa pengaruh yang diakibatkan dari perubahan masa pubertas. Disamping memengaruhi semua bagian tubuh, baik internal maupun eksternal, perubahan fisik masa puber juga memengaruhi kondisi fisik dan psikolgi remaja. Walaupun berlangsung sementara, pengaru itu menimbulkan perubahan pada kepribadian, sikap, dan pola tingkah laku
1.Pengaruh pada kondisi fisik
Pesatnya pertumbuhan dan perubahan-perubahan tubuh cenderung menimbulkan kecapean, kelesuan, dan gejala-gejala buruk lainnya.
2. Pengaruh pada sikap dan tingkah lak
Realita menunjukkan bahwa perubahan sikap dan tingkah laku saat itu lebih merupakan akibat dari perubahan sosial dari pada akibat perubahan kelenjar yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh. Secara umum, pengaruh perubahan paling serius dan kuat yang menimpa masa puber adalah sebagai berikut;
A. Suka menyendiri
B. Jemu
C. Inkoordinasi ( Sikap Kaku & Janggal )
D. Kontradiksi dengan sosial
E. Beremosi tinggi
F. Kurang percaya diri
G. Sangat sederhana
3. Pengaruh pada kematangan
Jika anak puber membutuhkan waktu lebih sedikit dari waktu yang normal untuk menyelesaikan proses kematangannya anak itu disebut anak yang "cepat matang", sedangkan bila ia membutuhkan waktu lebih lama dari waktu normal disebut "lamban matang"
Bahaya
Bahaya Yang Menimpa Pada Masa Puber
Pada umumnya, bahaya yang menimpa masa puber tergolong gawat karena berakibat jangka panjang dan kontradiktif dengan tahap perkembangan selanjutnya. Ada dua macam yang menimpa remaja pada masa puber.;
1. Bahaya Fisik
A. Kekurangan hormon pertumbuhan.
Kurangnya jumlah hormon pertumbuhan pada akhir masa kanak-kanak dan awal masa pubertas menyebabkan anak puber lebih pendek dan lebih kecil dibandingkan pada masa selanjutnya.
B. Kekurangan hormon gonad
Jika hormon gonad yang dikeluarkan tidak cukup banyak atau agak terlambat untuk mengawasi hormon pertumbuhan, pertumbuhan anggota tubuh akan berlangsung lama dan individu pun menjadi lebih besar dari rata-rata.
C. Berlebihnya persediaan hormon gonad
Fungsi kelenjar pituitary dan gonad yang tidak seimbang tidak seimbang bisa mengakibatkan berlebih nya jumlah produksi hormon gonad pada usia yang sangat muda, sehingga mengakibatkan masa puber dimulai pada usia 5 atau 6 tahun.
2. Bahaya Psikologis
Pada umumnya, bahaya yang menimpa masa puber tergolong gawat karena berakibat jangka panjang dan kontradiktif dengan tahap perkembangan selanjutnya. Ada dua macam yang menimpa remaja pada masa puber.;
1. Bahaya Fisik
A. Kekurangan hormon pertumbuhan.
Kurangnya jumlah hormon pertumbuhan pada akhir masa kanak-kanak dan awal masa pubertas menyebabkan anak puber lebih pendek dan lebih kecil dibandingkan pada masa selanjutnya.
B. Kekurangan hormon gonad
Jika hormon gonad yang dikeluarkan tidak cukup banyak atau agak terlambat untuk mengawasi hormon pertumbuhan, pertumbuhan anggota tubuh akan berlangsung lama dan individu pun menjadi lebih besar dari rata-rata.
C. Berlebihnya persediaan hormon gonad
Fungsi kelenjar pituitary dan gonad yang tidak seimbang tidak seimbang bisa mengakibatkan berlebih nya jumlah produksi hormon gonad pada usia yang sangat muda, sehingga mengakibatkan masa puber dimulai pada usia 5 atau 6 tahun.
2. Bahaya Psikologis
A. Konsep
diri yang kurang baik
Konsep diri yang
kurang baik sering menyebabkan anak puber menarik diri dalam kegiatan kelompok,
menjadi agresif dan bersikap bertahan, balas dendam atas perlakuan yang
dianggapnya kurang adil, serta menjadi rendah diri.
B. Rendahnya prestasi
B. Rendahnya prestasi
Pertumbuhan fisik yang cepat sering
menyababkan tenaga menjadi lemah. Kondisi ini mengakibatkan anak puber ingin
bekerja sesegera mungkin dan cepat jenu pada setiap aktivitas yang dikerjakan
sendiri.
C. Perilaku menyimpang saat proses kematangan seksual.
C. Perilaku menyimpang saat proses kematangan seksual.
THOMAS berpendapat,
" Anak ini tidak saja berbeda dari teman-temannya sehingga mudah
diasingkan, tetapi dia juga mengalami kesulitan dalam kegiatan akademik,
sosial, dan fisik yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kemampuannya yang
unik. Pengalaman ini hanya akan semakin memperbesar perasaan berbeda.
DAFTAR
PUSTAKA

Tidak ada komentar:
Posting Komentar