Senin, 05 Oktober 2015

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 5 MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS



RESUME
CHAPTER 5: MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

Terdapat tiga bentuk dasar kepemilikan bisnis: kepemilikan perseorangan, persekutuan, dan perseroan terbatas.

I.                   Kepemilikan Perseorangan 

Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai kepemilikan perseorangan (sole proprietorship) pemilik dari suatu kepemilikan perseorangan disebut pemilik tunggal (sole proprietor). Pemilik tunggal dapat memperoleh pinjaman dari kreditor tetapi ia sendiri yang memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran pinjaman tsb. Keuntungan yang dihasilkan oleh bentuk kepemilikan perseorangan akan dianggap sbg  laba pribadi oleh pemilikdan menjadi subjek dari pajak penghasilan pribadi. Keuntungan kepemilikan perseorangan: seluruh keuntungan akan diterima pemilik tunggal, mudah diorganisasikan, pemilik mempunyai kendali penuh dan dapat dikenaka pajak yang lebih rendah. Kerugian kepemilikan perseorangan: bahwa pemilik tunggal akan menanggung seluruh kerugian, memiliki kewajiban yang tidak terbatas, memiliki dana yang terbatas, dan kemungkinan memiliki keahlian yang terbatas untuk menjalankan keseluruhan bisnisnya. 

II.                Persekutuan 

Bisnis yang dimiiliki secara bersama oleh dua atau lebih orang disebut persekutuan (partnership). Para pemilik dari bentuk bisnis ini disebut sebagai sekutu (partner) persekutuan harus melapor ke negara bagian dan mengajukan ijin kerja. Dalam persekutuan umum (general partnership) seluruh sekutu akan memiliki kewajiban tidak terbatas, jadi semua sekutu akan bertanggung jawab secara prbadi atas seluruh kewajiban perusahaan. Sebaliknya, dalam persekutuan terbatas (limited partnership), perusahaan memiliki beberapa sekutu terbatas (limited partners), atau sekutu yang kewajibannya dibatasi atas uang atau harta yg telah mereka sumbangkan pada persekutuan, persekutuan terbatas mamiliki satu atau lebih sekutu umum (general partners), atau sekutu yg mengelola bisnis tersebut, menerima gaji, berbagai keuntungan dan kerugian, dan memiliki kewajiban yang tidak terbatas. Keuntungan perseutuan: tambahan pendanaan untuk modal dari masing masing sekutu, pembagian kerugian jika perusahaan rugi kpd para sekutu, lebih banyak spesialisasi keahlian. Kerugian persekutuan: pembagian pengendalian atas keputusan yang sulit, kewajiban yang tdak terbatas, pembagian keuntungan akan keccil karena dibagi dengan sekutu.

Setiap perusahaan yg memiliki jumlah pemilik maksimal 100 orang dan memenuhi beberapa kriteria dapat menjadi Korporasi-S. para pemilik Korporasi-S memiliki kewajiban tidak terbatas, pajak yang dikenai sesuai pajak penghasilan.
Perusahaan kewajiban terbatas (LLC)  ialah perusahaan yg memiliki fasilitas yang menguntungkan dar jenis persekutuan umum namun juga menawarkan kewajiban terbatas bagi para sekutunya. 

III.             Perseroan Terbatas 

Perseroan terbatas (corporation) yaitu suatu entitas yang tercatat di negara bagian dan membayarkan pajak serta secara hukum dapat dibedakan dari para pemiliknya. Perseroan terbatas harus membuat akta pendirian, atau dokumen yg digunakan untuk mendirikan usaha, perseroan juga harus membuat anggaran dasar (bylaws) yaitu panduan umum dalam mengelola perusahaan. Pemegang saham mendapatkan penghasilannya yang pertama dari deviden dan yang kedua dari peningkatan niilai saham. Seseorang dapat menjadi pemilik dari suatu perseroan terbatas dengan membeli sahamnya. Kebanyakan perseroan terbatas kecil merupakan perseroan tertutup (privately held) yaitu keemilikannya dibatasi hanya pada sekelompok kecil investor saja. Kebanyakan perseoan terbatas besar merupakan perseroan terbuka (publicly held) yaitu sahamnya dapat dengan mudah dibeli atau dijual oleh para investor. Keuntungan perseroan terbatas: kewajiban terbatas, akses pendanaan menjadi lebih mudah dengan menerbitkan saham, perpindahan kepemilikan dengan cepat. Kerugian persroan terbatas: biaya organisasi yg tinggi, pengungkapan keuangan ke pubik, masalah perwakilan ketika para menejer tidak bertindak sebagai wakil yg bertanggung jawab dari para pemegang saham selaku pemilik bisnis, pajak tinggi. 

IV.              Pengaruh Kepemilikan terhadap Pengembalian dan Risiko

Pengembailan dan risiko dalam berinvestasi pada bisnis tergantung pd bentuk kepemilikannya. Pengembalian atas ekuits menjadi lebih tinggi jika suatu bisnis menggunakan jumlah ekuitas yang terbatas. Kepemilikan perseorangan memiliki potensi untuk menciptakan pengembalian yg tnggi bagi para pemiliknya karena hanya satu orang pemilik. Namun, pd umumnya bentuk ini lebih berisiko karena terbatasnya pendanaan yg ada. Suatu bisnis dapat mengurangi risikonya dengan memperkenankan masuknya tambahan pemilik, namun sebagai gantinya profitabilitas perusahaa akan dibagi secra merata pada seluruh pemilik. Pengembalian atas ekuitas = laba setelah pajak/ekuitas.

V.                Memperoleh Kepemilikan atas Bsnis yang Sudah Berjalan

a.       Mengambil alih kepemilikan sebuah bisnis keluarga, pemilik baru hanya memastikan bisnis sesuai dengan aturan yg sudah ada dengan efisien.
b.      Membeli bisnis yang sudah berjalan dengan melihat iklan atau internet.
c.       Waralaba adalah kesepakatan dimana pemilik suatu bisnis yang disebut pewaralaba memperkenankan pihak lain atau terwaralaba (franchisee) menggunakan merek dagang, nama dagsang, atau hak ciptanya, dengan syarat tertentu. Kuentungan: gaya menejemen yg telah teruji, pengakuan nama, dukungan keuangan. Kerugian : berbagi keuntungan dengan pewaralaba dan kurangnya pengendalian.

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 4 MENILAI KONDISI GLOBAL


RESUME
CHAPTER 4 : MENILAI KONDISI GLOBAL
I.         Bagaimana Bisnis Internasional Dapat Meningkatkan Kinerja

Bisnis internasional dapat meningkatkan suatu perusahaan dengan meningkatkan pendapatan atau mengurangi bebannya.  Terdapat motif dalam bisnis internasional yang akan memberikan manfaat dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan. Motif umum untuk menjalankan bisnis internasional :
Ø  Menarik permintaan asing, karena dapat meningkatkan pendapatan
Ø  Memanfaatkan teknologi, karena dapat meningkatkan pendapatan
Ø  Mmenggunakan sumber daya yang murah, karena beban lebih rendah
Ø  Melakukan diversifikasi secara internasional, karena menggambarkan risiko yang lebih rendah dengan mengurangi eksposur oleh satu perokonomian saja.

II.      Bagaimana Menjalankan Bisnis Internasional

Banyak metode-metode untuk menjalankan bisnis internasional, metode yang umum untuk menjalankan bisnis internasional yang sebaiknya dipertimbangkan :
Ø  Mengimpor (importing), adalah pembelian produk atau jasa asing. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat impor dipengaruhi oleh hambatan perdagangan pemerintah. Pemerintah dapat mengenakan tariff yaitu pajak yang dikenakan atas produk-produk impor. Pemerintah juga dapat mengenakan kuota yaitu batasan jumlah dari produk tertentu yang dapat diimpor.
Ø  Mengekspor (exporting), penjualan produk atau jasa ke pembeli yang ada di negara lain. Ada tren impor dan ekspor yaitu  Neraca Perdagangan, dimana tingkat ekspor dikurangi dengan tingkat impor. Jika jumlah di mana impor melebihi ekspor terjadi deffisit anggaran.
Ø  Investasi asing langsung, yaitu suatu cara untuk mengakuisisi atau membangun anak perusahaan di satu atau lebih negara asing.
Ø  Outsourcing, yaitu penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik.
Ø  Aliansi strategis, yaitu perjanjian bisnis antar perusahaan di mana sumber daya ditanggung bersama guna mengejar kepentingan bersama. Ada jenis aliansi strategis salah satunya usaha patungan, yaitu suatu perjanjian antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu dan perjanjian internasional, yaitu dimana suatu perusahaan memperbolehkan perusahaan asing (pemegang lisensi) untuk menghsilkan produk-produknya sesuai instruksi yang spesifik.


III.   Hambatan dari Bisnis Internasional
Jika hambatan terhadap bisnis internasional telah berkurang sejalan dengan waktu, masih tetap ada beberapa hambatan terhadap bisnis interrnasional. Beberapa pemerintah terus memberlakukan hambatan perdagangan guna melindungi perusahaan local atau untuk menghukum negara lain atass tindakannya.
Hambatan yang digunakan untuk melindungi perusahaan lokal.  Tindakan yang diambil pemerintah contonya dumping, yaitu menjual produk di negara asing pada harga di bawah biaya produksi dari produk tersebut. Hambatan tersebut dapat mencegah perusahaan untuk memasuki pasar asing atau membuat biaya untuk memasuki pasar asing atau membuat biaya memasuki pasar asing menjadi lebih mahal. Perusahaan harus  mengetahui hambatan yang ada saat ini sehingga perusahaan dapat memutuskan apakah memasuki pasar asing tertentu dapat dicoba.
IV.   Bagaimana Karakteristik Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional

Ketika suatu perusahaan terlibat bisnis internassional harus mempertimbangkan karakteristik berikut:
Ø  Budaya, perusahaan harus mempelajari budaya dari negara asing sebelum terlibat bisnis disana harus dapat menilai selera, kebiasaan, dan adat istiadat dari budaya negara tsb.
Ø  Sistem ekonomi, ada kebijakan dlm system ekonomi masing-masing negara: kapitalisme, suatu system ekonomi yang memungkinkan kepemilikan swasta atau bisnis karena campur tangan pemerintah sedikit; komunisme, suatu system ekonomi yang melibatkan kepemilikan public atas bisnis; sosialisme, yaitu system ekonomi yang memiliki sebagian fitur kapitalisme dam sosialisme pemerintah biasanya menerapkan pajak tinggi atass penghasilan
Ø  Kondisi ekonomi, kinerja keseluruhan dari perusahaan tsb bergabtung pd pertumbuhan ekonomi dari negara asing itu dan pada sensitivitas perusahaan thd kondisi di negara itu.
Ø   Nilai tukar, fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi harga actual yg dibayarkan oleh pelanggan asing karena setiap negara mempunyai mata uangnya sendiri.
Ø  Risiko politik dan Undang-undang, karena tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis misalnya ada korupsi dan ada iklim regulasi.

V.      Bagaimana Pergerakan Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Kinerja
Pergerakan nilai tukar dapat mempengaruhi perusahaan dlm berbagai cara, bergantung pd karakteristiknya. Para importir memperoleh keuntungan dari dolar yg kuat, sementara para eksportir memperoleh keuntungan dari dolar yg lemah tetapi dipengaruhi secara negative oleh dolar yg kuat.

Nama                : Rahmawati Dewi
Prodi                : Pendidikan Ekonomi
Kelas               : A               

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 3 MENILAI KONDISI EKONOMI

RESUME

CHAPTER 3 : MENILAI KONDISI EKONOMI

Kondisi ekonomi mencerminkan tingkat produksi dan konsumsi untuk suatu negara, wlayah, atau industry tertentu. Kondisi ekonnomi dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari suatu bisnis.

I.                    Dampak Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kinerja Bisnis

Pertumbuhan ekonomi mencerminkan perubahan dalam tingkat aktivitas ekonomi secara umum. Pertumbuhan ekonomi yang kuat menyebar cepat antar perusahaan. Ketika pelanggan mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan mengalami permintaanyang lebih tinggi akan produk-produknya dan bahkan mulai memperkerjakan lebih banyak karyawan guna mengakomondasi peningkatan permintaan. Pertumbuhan ekonomi yang lemah akan berdampak rendahnya permintaan akan barang dan jasa, sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan. Indicator Pertumbuhan Ekonomi, dua ukuran utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi total dari barang dan jasa dalam perekonomian (produk domestim bruto PDB) serta jumlah total pengeluaran dlm perekonomian (pengeluaran agregat). Indicator alternative dr pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Bisni dapat memantau berbagai indicator pengangguran karena bisnis dapat mengindikasikan apakah kondisi perekonomian membaik. Jenis pengangguran :

Ø  Pengangguran friksional, orang-orang yg sedang berganti pekerjaan yg bersifat temporer, karena kemungkinan besar mereka dalam waktu singkat akan memperoleh pekerjaan.

Ø  Pengangguran musiman, mencerminkan orang-orang yang tidak dibutuhkan selama musim tertentu.

Ø  Pengangguran siklus, orang-orang yang menganggur karena kondisi perekonomian yang buruk.

Ø  Pengangguran structural, orang-orang yang menganggur karena tidak memiliki keahlian yang memadai.


II.                 Dampak dari Inflasi

Inflasi adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode tertentu. Inflasi dapat mempengaruhi beben operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk dgn meningkatkan harga dr erlengkapan dan bahan baku, upah dan pendapatan juga dipengaruhi inflasi. Jenis inflasi : 1. Inflasi yang didorong oleh biaya (cost-push inflation), situasi dimana harga yang lebih tinggi dikenakan oleh perusahaan sebagai akibat dari biaya yang lebih tinggi. 2. Inflasi yang ditarik oleh permintaan (demand-pull inflation), situasi dimana harga produk dan jasa ditarik ke atas karena permintaan konsumen yang kuat. 

III.               Dampak dari Tingkat Bunga

Tingkat bunga menentukan biaya meminjam uang. Tingkat bunga dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan karena mempengaruhi beban atau pendapatan suatu perusahaan. Dampak terhadap bebean perusahaan perubahan dalam tingkat bunga pasar dapat mempengaruhi beban bunga perusahaan karena tingkat bunga pinjaman perusahaan didasarkan pada tingkat bunga pasar. Dampak terhadap pendapatan perusahaan, ketika tingkat bunga naik, hal itu mempengaruhi besarnya cicilan dari kredit dan dapat mengurangi permintaan.

IV.              Bagaimana Harga Pasar Ditentukan 

Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan dalam harga yang dikenakan oleh perusahaan untuk produk-produknya dan dalam harga yang dibayarkan oleh perusahaan untuk perlengkapan dan bahan baku. Harga produk dan perlengkapan dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran. Sekedul permintaan untuk suatu produk, skedul yang mengindkasikankuantitas suatu produk yang akan diminta pada setiap harga yang mungkin. Skedul penawaran untuk suatu produk, skedul yang mengindikasikan kuantitas suatu produk yang akan ditawarkan (diproduksi) pada setiap harga yang mungkin. Hubungan antara permintaan dengan penawaran jika kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan melampaui kuantitas yang diminta oleh pelanggan  maka akan menimbulkan surplus. Jika kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan lebih sedikit dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh pelanggan maka akan menimbullkan kelangkaan. Jika tidak ada surplus ataupun kelangkaan maka akan membentuk harga keseimbangan, yaitu harga dimana kuanttitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan setara dengan kuantitas produk yang diminta oleh pelanggan. 

V.                 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Pasar


Ø  Penghasilan Pelanggan, menentukan jumlah produk dan jasa yang dapat dibeli oleh seorang individu, jika pendapatan meningkat maka permintaan akan produk atau jasa juga akan meningkat maka jika menurun maka sebaliknya.

Ø  Prefensi Pelanggan, (selera) jika suatu produk tidak terlalu dimiati maka permintaan akan produk tsb akan menurun, maka jika produuk sedang naik daun maka permintaan akan banyak.

Ø  Beban Produksi, jika perusahaan mengeluarkan beban lebih rendah, maka produksi akan mengakibatkan surplus, sehingga perusahaan akan menurunkan harganya, ketika beban meningkat maka sebaliknya.


VI.              Pengaruh Pemerintah terhadap Kondisi Ekonomi


Pemerintah federal mempengaruhi kondisi ekonomi makro dengan memberlakukan kebijakan moneter atau fiskal. Kebijakan Moneter perusahaan mempengaruhi jumlah dana yang tersedia di bank bank komersial dan lembaga keuangan lainnya, dan oleh karena itu juga mempengaruhi tingkat bunga. Kebijakan Fiskal mempengaruhi pajak yang dikenakan pada pelanggan, sehingga dapat mempengaruhi jumlah pengeluaran pelanggan dan oleh karena itu memepengaruhi kinerja perusahaan, kebijakan fiskal juga digunakan untuk mengenakan pajak atas laba perusahaan.

Nama                     : Rahmawati Dewi

Prodi                       : Pendidikan Ekonomi

Kelas                      : A                      

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 2 ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

RESUME

CHAPTER 2 : ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

            Dalam menjalankan bisnis perusahaan memiliki banyak tanggung jawab terhadap karyawan, pemegang saham, kreditor, lingkungan, dan komunitas yang harus diakui dalam menjalankan bisnisnya.

I.                   Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

Dalam menghasilkan dan menjual produk perusahaan harus bertanggug jawab terhadap pelanggannya. Dalam praktik produksi perusahaan sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya untuk mencegah kecelakkan terhadap pelanggannya. Dalam praktik penjualan perusahaan membutukan pendoman untuk mencegah karyawan menggunakan strategi penjualan yang terlalu agresif untuk pelanggan, yang akan menimbulkan ketidakpuassan pelanggan.  Perusahaan memastikan tanggung jawabnya mealui cara berikut: Menetapkan Kode Tanggung Jawab, tujuannya yaitu untuk pedoman mengenai kualias produk, serta pedoman mengenai bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik sebaiknya diperlakukan. Memantau Keluhan, biasanya perusahhan memberikan nomer telepon untuk memantau jika ada keluhan dari para pelanggan, dan perusahaan mengevaluasi keluhan tersebut agar tidak terulang dimasa yg akan dating. Memperoleh dan Menggunakan Umpan Balik Pelanggan, perusahaaan dapat meminta pendapat dari para pelanggan atas produk atau jasa yang baru saja mereka beli dengan memberikan kuesioner atau angket mengenai kepuasan merka terhadap pelayanan jasa atau produk yang mereka beli. Peranan Konsumerisme yaitu menuntut para pelaku bisnis memenuhi kebutuhannya. Dan Peran Pemerintah dengan kebijakan berikut: mengenai keamanan produk, pemerintah melindungi pelanggan dengan mengatur kualitas dari beberapa produk yang dihasilkan perusahaan dengan membut lembaga yang salah satunya melihat apakah perusahaan tersebut memenuhi persyaratan pasar. Mengenai iklan, dengan membuat undang-undang tentang iklan yang menyesatkan. Mengenai pesaingan industri, dengan menjadi penegah antar industry.

II.                Tanggung Jawab Terhadap Karyawan


a.       Keselamatan karyawan, perusahaan melakukan beberapa tindakan pencegahan untuk keselamatan karyawan yaitu memeriksa mesin dan peralatan guna memastikan semuanya berfungsi dengan baik, mengharuska menggunakan kacamata keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat menyebabkan cidera, dan memekan tindakan pencegahan khusus dalam seminar-seminar pelatihan.

b.      Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, masalahnya meliputi keragaman dan pencegahan terjadinya pelecahan seksual perusahhan melakukan seminar mengenai permasalahan tersebut dan memberi solusi.

c.       Peluang yang setara , perusahaan melarang terjadinya diskriminasi dengan melihat undang undang yang melarang diskriminasi.

d.      Bagaimana perusahaan memastikan tanggung jawab terhadap karyawan dengan melihat kode tanggung jawab mengenai masalah untuk mencari solusi dan kebijakan mengenai keluhan dengan merevisi prosedurnya untuk memenuhi keluhan karyawan.

e.       Konfik saat pemberhentian karyawan salah satu solusinya perusahaan membantu karyawan yang diberhentikan mendapat pekerjaan baru.

f.       Memuaskan karyawan dengan cara menyediakan kelengkapan yang dibutuhkan karyawan guna menunjang kinerja karyawan.


III.             Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham

Perusahaan harus membuat laporan informasi mengeni sahamnya dengan rinci dan tidak dibuat-buat. Dan melihatkan kinerja perusahaan untuk meyakinkan bahwa perusahaan dikelola dengan baik dan mungkin pemegang saham dapat menambah investasi mereka.

IV.             Tanggung Jawab terhadap Kreditor

Jika perusahaan mengalami masalh  keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya  kepada kreditor, perusahaan harus menginformasikan hal ini kpd kreditor bisa saja kreditor memperpanjang masa jatuh tempo pembayaran.

V.                Tanggung Jawab terhadap Lingkungan


a.       Polusi Udara, proses produksi dapat menimbulkan polusi udara yang dapat mengganggu pernapasan masysrakat. Perusahaan mencegah polusi ini salah satunya dengan mengubah proses produksinya. Peran pemerintah dalam mencegah ini yaitu membuat pedoman untuk membatasi jumlah karbon dioksida yang ditimbulkan proses produksi.

b.      Polusi Tanah, perusahaan mencegahnya dengan merevisi proses produksi, mendaur ulang, atau memisahkan limbah beracun ketempat penyimpanan khusus.

c.       Konflik dengan Tanggung Jawab Lingkungan, pertimbangan yang akan dilakukan perusahaan mengenai tanggung jawab mempengaruhi pendapatan dan beban yang akan dikeluarkan perusahaan untuk meminimalisir polusi yg dikeluarkan.


VI.             Tanggung Jawap terhadap Komunitas

Perusahaan memberikan tanggung jawab terhadap komunitas dengan mensponsori acara acara local atau memberikan sumbangan ke yayasan local. Perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari peningkatan citra perusahaan. 

Nama           : Rahmawati Dewi

Prodi           : Pendidikan Ekonomi

Kelas          : A